Selasa, 11 Oktober 2011

Setting DHCP Server di CENTOS 5

DHCP server adalah server untuk memberikan ip address secara otomatis kepada komputer yang terkoneksi ke jaringan. Dengan cara ini setiap komputer tidak perlu report-report seting ip addressnya.
Setalah Centos terinstall secara benar maka lakukan lah apakah paket DHCP sudah terinstall? dengan cara sbb:

[root@localhost rudyg]# rpm -qa | grep dhcp
dhcpv6-client-1.0.10-17.el5

Terlihat bahwa hanya ada paket  dhcp client saja.
Untuk itu kita harus Install terlebih dahulu dhcp servernya dengan perintah

[root@localhost rudyg]# yum install dhcp

Setelahnya di cek apakah sudah terinstall

[root@localhost rudyg]# rpm -qa | grep dhcp
dhcpv6-client-1.0.10-17.el5
dhcp-3.0.5-29.el5_7.1

Artinya paket DHCP server sudah terinstall, tahap berikutnya adalah seting dan mengaktifkannya.
DHCP bekerja dengan melihat file konfigurasi, untuk melihat file konfigurasi dengan perintah:

[root@localhost rudyg]# vi /etc/dhcpd.conf 



Artinya  file configurasi belum ada dan mengingatkan bahwa contohnya ada di file yang disebutkan. Untuk itu kita harus meng-copy kan contoh configurasi dari yang ditunjukan ke dhcpd.conf

[root@localhost rudyg]# cp /usr/share/doc/dhcp*/dhcpd.conf.sample /etc/dhcpd.conf

Ubahlah contoh configuration menjadi seperti ini :

ddns-update-style interim;
ignore client-updates;

subnet 192.168.20.0 netmask 255.255.255.0 {

# --- default gateway
        option routers                  192.168.20.11;
        option subnet-mask              255.255.255.0;

        option nis-domain               "domain.org";
        option domain-name              "domain.org";
        option domain-name-servers      202.159.66.194;

        option time-offset              -18000; # Eastern Standard Time
#       option ntp-servers              192.168.1.1;
#       option netbios-name-servers     192.168.1.1;
# --- Selects point-to-point node (default is hybrid). Don't change this unless
# -- you understand Netbios very well
#       option netbios-node-type 2;

        range dynamic-bootp 192.168.20.128 192.168.20.200;
        default-lease-time 21600;
        max-lease-time 43200;

        # we want the nameserver to appear at a fixed address
#       host ns {
#               next-server marvin.redhat.com;
#               hardware ethernet 12:34:56:78:AB:CD;
#               fixed-address 207.175.42.254;
#       }
}
Save konfigurasi tersebut di atas.

Tahap selanjutnya adalah mengaktifasi nya,
 
Berikan perintah di bawah ini untuk menyalakan server dhcp:
# service dhcpd start
Atau lewat GUI, Pada menu pilih:
System -- Administration -- Server Settings -- Services
Cari dhcpd dan berikan tanda contreng lalu klik Start untuk mengkatifasinya



Klik

Jangan lupa untuk meng Save nya agar setiapkali server on maka service ini otomatik jalan.


Keterangan konfigurasi yg saya dapat dari Internet:
ddns-update-style --> Pilihan ddns-update-style diletakkan pada konfigurasi awal dhcpd.conf anda, parameter ini diperlukan jika server anda menggunakan dynamic dns lokal, yang akan memetakan client lokal anda dengan sebuah nama, untuk setiap ip yang di pinjamkan ke client, sehingga dhcp server akan melakukan update dns jika server menggunakan dns untuk meresolve nama server dan client. ISC (Internet Software Consortium) yang membuat aplikasi isc-dhcp ini mengisyaratkan untuk secara default menggunakan parameter ddns-update-style ini. Ada 3 pilihan ddns-update-style ini yakni interim, adhoc, dan none.
ddns-update-style interim;
 
- subnet 192.168.0.0 netmask 255.255.255.0 --> Jaringan yang diatur dengan layanan dhcp ini mempunyai alamat jaringan 192.168.0.0 dengan netmask 255.255.255.0
 - option routers --> Menentukan default gateway komputer klien- option subnet mask --> Menentukan subnet mask untuk subnet
 - option domain-name --> menentukan Domain Name dari server dhcp anda, jika ada. atau bisa diisi sebagai penamaan host lokal anda, tanpa harus menggunakan domain yang terdaftar.
option domain-name "domain.org";

 - option domain-name-servers --> Menentukan Informasi DNS, diperlukan oleh client untuk meresolve informasi domain name, jika akan melakukan sambungan ke internet.
option domain-name-servers 192.168.1.2;

 - option ntp-servers --> Menentukan server NTP untuk subnet- option netbios-name-servers --> Menentukan server NetBIOS atau disebut juga server WINS
 - range dynamic-bootp --> Menentukan range alamat IP untuk subnet 
- default-lease --> Menentukan waktu yang dialokasikan ketika sebuah ip dipinjamkan kepada komputer client, setelah waktu pinjam ini selesai, maka ip tersebut dapat dipinjam lagi oleh komputer yang sama, atau komputer tersebut mendapatkan nomer ip lain jika komputer yang sebelumnya dipinjam dipergunakan oleh komputer lain. 
default-lease-time --> Lama waktu server meminjamkan alamat ip kepada client, dalam satuan detik.
default-lease-time 21600;

max-lease-time --> Menentukan waktu maksimum yang di alokasikan untuk peminjaman ip oleh dhcp server ke client dalam satuan detik.
max-lease-time 43200;
 
- host ns --> Menentukan klien agar diberikan alamat IP khusus.

Tentu saja, tidak semua baris konfigurasi di atas diperlukan. Jika kita tidak memerlukannya beri tanda pagar (#) di bagian paling kanan dari pernyataan yang tidak kita butuhkan. Dalam kasus ini, kita akan membuat server DHCP dengan IP 192.200.200.100 dan subnet mask 255.255.255.0 dengan range IP klien dari 192.200.200.200 sampai 192.200.200.250. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar