Setalah Centos terinstall secara benar maka lakukan lah apakah paket DHCP sudah terinstall? dengan cara sbb:
[root@localhost rudyg]# rpm -qa | grep
dhcp
dhcpv6-client-1.0.10-17.el5
Terlihat bahwa hanya ada paket dhcp client saja.
Untuk itu kita harus Install terlebih dahulu dhcp servernya
dengan perintah
[root@localhost rudyg]# yum install
dhcp
Setelahnya di cek apakah sudah
terinstall
[root@localhost rudyg]# rpm -qa | grep
dhcp
dhcpv6-client-1.0.10-17.el5
dhcp-3.0.5-29.el5_7.1
Artinya paket DHCP server sudah terinstall, tahap berikutnya adalah seting dan mengaktifkannya.
DHCP bekerja dengan melihat file konfigurasi, untuk melihat file konfigurasi dengan perintah:
[root@localhost rudyg]# vi
/etc/dhcpd.conf
[root@localhost rudyg]# cp
/usr/share/doc/dhcp*/dhcpd.conf.sample /etc/dhcpd.conf
Ubahlah contoh configuration menjadi seperti ini :
ddns-update-style interim;
ignore client-updates;
subnet 192.168.20.0 netmask 255.255.255.0 {
# --- default gateway
option routers 192.168.20.11;
option subnet-mask 255.255.255.0;
option nis-domain "domain.org";
option domain-name "domain.org";
option domain-name-servers 202.159.66.194;
option time-offset -18000; # Eastern Standard Time
# option ntp-servers 192.168.1.1;
# option netbios-name-servers 192.168.1.1;
# --- Selects point-to-point node (default is hybrid). Don't change this unless
# -- you understand Netbios very well
# option netbios-node-type 2;
range dynamic-bootp 192.168.20.128 192.168.20.200;
default-lease-time 21600;
max-lease-time 43200;
# we want the nameserver to appear at a fixed address
# host ns {
# next-server marvin.redhat.com;
# hardware ethernet 12:34:56:78:AB:CD;
# fixed-address 207.175.42.254;
# }
}
Save konfigurasi tersebut di atas.ignore client-updates;
subnet 192.168.20.0 netmask 255.255.255.0 {
# --- default gateway
option routers 192.168.20.11;
option subnet-mask 255.255.255.0;
option nis-domain "domain.org";
option domain-name "domain.org";
option domain-name-servers 202.159.66.194;
option time-offset -18000; # Eastern Standard Time
# option ntp-servers 192.168.1.1;
# option netbios-name-servers 192.168.1.1;
# --- Selects point-to-point node (default is hybrid). Don't change this unless
# -- you understand Netbios very well
# option netbios-node-type 2;
range dynamic-bootp 192.168.20.128 192.168.20.200;
default-lease-time 21600;
max-lease-time 43200;
# we want the nameserver to appear at a fixed address
# host ns {
# next-server marvin.redhat.com;
# hardware ethernet 12:34:56:78:AB:CD;
# fixed-address 207.175.42.254;
# }
}
Tahap selanjutnya adalah mengaktifasi nya,
Berikan
perintah di bawah ini untuk menyalakan server dhcp:
# service dhcpd start
Atau lewat
GUI, Pada menu pilih:
System -- Administration -- Server Settings -- Services
System -- Administration -- Server Settings -- Services
Cari dhcpd dan berikan tanda contreng lalu klik Start untuk mengkatifasinya
Klik
Jangan
lupa untuk meng Save nya agar setiapkali server on maka service ini
otomatik jalan.
Keterangan konfigurasi yg saya dapat dari Internet:
ddns-update-style
-->
Pilihan ddns-update-style diletakkan pada konfigurasi awal dhcpd.conf
anda, parameter ini diperlukan jika server anda menggunakan dynamic
dns lokal, yang akan memetakan client lokal anda dengan sebuah nama,
untuk setiap ip yang di pinjamkan ke client, sehingga dhcp server
akan melakukan update dns jika server menggunakan dns untuk meresolve
nama server dan client. ISC (Internet Software Consortium) yang
membuat aplikasi isc-dhcp ini mengisyaratkan untuk secara default
menggunakan parameter ddns-update-style ini. Ada 3 pilihan
ddns-update-style ini yakni interim, adhoc, dan
none.
ddns-update-style interim;
- subnet 192.168.0.0 netmask 255.255.255.0 --> Jaringan yang diatur dengan layanan dhcp ini mempunyai alamat jaringan 192.168.0.0 dengan netmask 255.255.255.0
- option routers --> Menentukan default gateway komputer klien- option subnet mask --> Menentukan subnet mask untuk subnet
- option domain-name --> menentukan Domain Name dari server dhcp anda, jika ada. atau bisa diisi sebagai penamaan host lokal anda, tanpa harus menggunakan domain yang terdaftar.
option domain-name "domain.org";
- option domain-name-servers --> Menentukan Informasi DNS, diperlukan oleh client untuk meresolve informasi domain name, jika akan melakukan sambungan ke internet.
option domain-name-servers 192.168.1.2;
- option ntp-servers --> Menentukan server NTP untuk subnet- option netbios-name-servers --> Menentukan server NetBIOS atau disebut juga server WINS
- range dynamic-bootp --> Menentukan range alamat IP untuk subnet
- default-lease --> Menentukan waktu yang dialokasikan ketika sebuah ip dipinjamkan kepada komputer client, setelah waktu pinjam ini selesai, maka ip tersebut dapat dipinjam lagi oleh komputer yang sama, atau komputer tersebut mendapatkan nomer ip lain jika komputer yang sebelumnya dipinjam dipergunakan oleh komputer lain.
default-lease-time --> Lama waktu server meminjamkan alamat ip kepada client, dalam satuan detik.
default-lease-time 21600;
max-lease-time --> Menentukan waktu maksimum yang di alokasikan untuk peminjaman ip oleh dhcp server ke client dalam satuan detik.
max-lease-time 43200;
- host ns --> Menentukan klien agar diberikan alamat IP khusus.
Tentu saja, tidak semua baris konfigurasi di atas diperlukan. Jika kita tidak memerlukannya beri tanda pagar (#) di bagian paling kanan dari pernyataan yang tidak kita butuhkan. Dalam kasus ini, kita akan membuat server DHCP dengan IP 192.200.200.100 dan subnet mask 255.255.255.0 dengan range IP klien dari 192.200.200.200 sampai 192.200.200.250.
ddns-update-style interim;
- subnet 192.168.0.0 netmask 255.255.255.0 --> Jaringan yang diatur dengan layanan dhcp ini mempunyai alamat jaringan 192.168.0.0 dengan netmask 255.255.255.0
- option routers --> Menentukan default gateway komputer klien- option subnet mask --> Menentukan subnet mask untuk subnet
- option domain-name --> menentukan Domain Name dari server dhcp anda, jika ada. atau bisa diisi sebagai penamaan host lokal anda, tanpa harus menggunakan domain yang terdaftar.
option domain-name "domain.org";
- option domain-name-servers --> Menentukan Informasi DNS, diperlukan oleh client untuk meresolve informasi domain name, jika akan melakukan sambungan ke internet.
option domain-name-servers 192.168.1.2;
- option ntp-servers --> Menentukan server NTP untuk subnet- option netbios-name-servers --> Menentukan server NetBIOS atau disebut juga server WINS
- range dynamic-bootp --> Menentukan range alamat IP untuk subnet
- default-lease --> Menentukan waktu yang dialokasikan ketika sebuah ip dipinjamkan kepada komputer client, setelah waktu pinjam ini selesai, maka ip tersebut dapat dipinjam lagi oleh komputer yang sama, atau komputer tersebut mendapatkan nomer ip lain jika komputer yang sebelumnya dipinjam dipergunakan oleh komputer lain.
default-lease-time --> Lama waktu server meminjamkan alamat ip kepada client, dalam satuan detik.
default-lease-time 21600;
max-lease-time --> Menentukan waktu maksimum yang di alokasikan untuk peminjaman ip oleh dhcp server ke client dalam satuan detik.
max-lease-time 43200;
- host ns --> Menentukan klien agar diberikan alamat IP khusus.
Tentu saja, tidak semua baris konfigurasi di atas diperlukan. Jika kita tidak memerlukannya beri tanda pagar (#) di bagian paling kanan dari pernyataan yang tidak kita butuhkan. Dalam kasus ini, kita akan membuat server DHCP dengan IP 192.200.200.100 dan subnet mask 255.255.255.0 dengan range IP klien dari 192.200.200.200 sampai 192.200.200.250.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar